Nama
|
: Akramul Wathan
|
Nim
|
: 15.3.11.4.037
|
Kelas
|
: BKI-B
|
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala nikmatNya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulisan hasil
surve peta Dakwah yang sederhana ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan
yang direncanakan.
Dalam Hasi Penelitan Surve Peta Dakwah ini akan
dibahas secara singkat mengenai profil responden Dakwa, profil Lembaga Dakwah,
Profil Pelaku Dakwah, Profil Materi Dakwah, Profil Media Dakwah, Pendekatan
Dakwah, Profil Jaringan Dakwah, dan Profil Sosial Keagamaan. Surve Penelitian
ini ditulis dengan maksud untuk memberikan penjelasan secara ringkas tentang
peta Dakwah.
Penulisan Hasil Penelitan ini dapat diselesaikan
berkat bantuan banyak pihak untuk itu izinkan penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1.
Bapak Winengan, M. Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan
Konseling Islam
2.
Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dorongan
baik dalam bentuk moril maupun materil.
Penulis menyadari bahwa Hasil Penelitian ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu segala bentuk saran yang konstruktif dengan
lapang dada penuis terima demi kesempurnaan hasil ini. Semoga semua bantuan
yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah dengan imbalan yang
setimpal. Amin.
Penulis
Responden rata-rata
berumur diatas 21-40 tahun, yang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan,
pendidikan terakhirnya rata-rata Sarjana selebihnya SMA dan SMP. Dan rata-rata
memiliki keluarga, tanggungan hidup berupa istri dan anak. Ada juga yang
tanggungan orang tuanya.
Surve ini
keasliannya terjamin dan murni di lakukan semata-mata untuk memenuhi tugas
semester Manajman Dakwah
- Profil Lembaga Dakwah
Pada poin pertama
kita bisa simpulkan kebanyakan responden mengetahui profil Dakwah yang
berkembang baik di tengah masyarakat khususnya, maupun tingkat global pada
umumnya, terlebih yang sedang berkembang ditengah masyarakat NTB sekarang
adalah organisasi NW (Nahdatul Wathan) yang berpusat di lombok Timur Anjadi dan
Pancor. Oleh sebab itu kita akan melihat tabel dibawah ini. Sebagai acuan dalam
pembentukan lembaga dakwah.
Faktor Internal
|
Solusi/ Tanggapan
|
Strength/
Kelebihan
Weakness / Kelemahan
|
Hal ini terjadi karena:
|
Faktor
Eksternal
|
Solusi/ Tanggapan
|
Opportunitivies/Kesempatan
|
|
Threat/
Ancaman
|
|
- Profil Pelaku Dakwah
Dari hasil surve saya kebanyakan responden
menyatakna minimnya pelaku dakwah, dan dalam tekhnik penyampaiannya pun kurang
mengena kesasaran. Pada hal Karakter pelaku Dakwah yang secara umum adalah
masyarakat yang well-educated, dan sering dituntut dalam pekerjaannya
untuk berpikir logis, menjadi tantangan tersendiri dalam proses dakwah di masyarakat.
Namun demikian, kondisi ruhiyah seorang manusia tetaplah fitrah. Para pelaku
Dakwah yang kesehariannya disibukkan dengan pencapaian target Key
Performance Index perusahaan, dan tuntutan performance per individu,
belum lagi kompetisi antar karyawan untuk posisi jenjang level struktural
maupun fungsional tertentu, maka kondisi tersebut akan membentuk emosional yang
tidak seimbang manakala jauh dari nilai-nilai pemaknaan ruhiyah atau
yang kita kenal dengan istilah nilai-nilai spiritual. Indikasi dari jauhnya
seseorang dari nilai-nilai ruhiyah dapat terlihat dari kesehariannya.
Dinamika global yang memojokkan nilai-nilai
ke-Islam-an ke sudut yang kumuh, identik dengan kekerasan dan terorisme, dan
usaha pihak-pihak yang tidak suka dengan Islam dengan menjauhkan nilai-nilai ke-Islam-an
dari pribadi pelaku Dakwah, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi dakwah masyarakat.
Maka, dari hasil surve saya ini bias saya merumuskan 7 karakter sebagai profil Profil
Pelaku Dakwah(PPD). Profile tersebut terdiri dari tiga Kapasitas Internal
dan empat kapasitas eksternal.
KAPASITAS INTERNAL, terdiri dari:
- Kokoh
- Dinamis
- Kreatif, dan inovatif
- Spesialis dan berwawasan global.
KAPASITAS EKSTERNAL, terdiri dari:
- Ber-‘amal jama’i
- Agent of change (pelopor perubahan)
- Pembina yang produktif
- Ketokohan Sosial.
Inilah 7 profile atau karakter yang harus
dimiliki pada diri setiap diri pelaku Dakwah.
- Pofil Materi Dakwah
Dari hasil surve ini,materi yang
disajikan memuaskan masyarakat dan sangat mengena’ pada apa yang diinginkan
masyarakat. Dalam hal ini ada dua macam materi dakwah yang bisa saya paparkan dari
hasil surve ini yang pertaman. Tektual. Dakwah tektual adalah:
Metode dakwah yang dalam penyampaikan materi dakwahnya sesuai dengan teks
al-Qur'an dan al-Hadits dengan tidak mengurangi atau menambah. Seorang da’i tektual disini dalam
menyampaikan materi dakwahnya sama sekali tidak mau menggunakan materi lain
selain yang sudah ada dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Mereka tidak mau
menggunakan dalil-dalil akal. Karena dalil akal dianggap dapat merusak
aturan-aturan yang sudah diatur oleh Islam.
Menurut pengetahuan saya bahwa seorang da’i tektual disini tidak hanya
dari segi materi saja yang tektual, akan tetapi juga dari segi-segi lainnya.
Misalnya saja; dari segi pakaian dan lain sebagainya, mereka langsung mencontoh
orang Arab yang dianggapnya sebagai contoh langsung dari Rasulullah Shallallahu
‘Alahi wa Sallam. Sosok dan penampilan seorang da’i tektual ini biasanya
kelihatan kaku dalam melakukan dakwahnya. Hal ini karena mereka tidak mau
menerima kondisi sosial yang ada. Kondisi yang ada sekarang dianggapnya tidak
sesuai dengan teks/ contoh aslinya.Termasuk dalam transportasi, misalnya:
Mereka tidak mau menerima uang saat menyampaikan dakwahnya. Mereka menganggap
haram hukumnya menerima uang dalam menyampaikan ayat-ayat Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya:
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, aku tiada
meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah
dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah
beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku
memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui".
Kedua, Kontektual.
Dakwah kontektual adalah: Metode dakwah yang dilakukan dengan cara
memperhatikan hal-hal yang ada diluar tek aslinya. Para pelaku dakwah
kontektual melakukan metode ini dengan harapan agar dakwahnya lebih mudah
dierima oleh masyarakat yang terdiri dari berbagai macam dan model. Para pelaku
dakwah kontektual dalam melakukan dakwahnya selalu memperhatikan situasi dan
kondisi yang akan di dakwahi. Mereka dalam menyampaikan materipun tidak terlalu
tektual. Akan tetapi mereka dalam menyampaikan materi juga menggunakan
dalil-dalil akal untuk memperjelas dalil dalil nakli/ tek asli ayat al-Qur’an
atau al-Hadits yang ada. Para pelaku
dakwah kontektual biasanya lebih flexible/ lentur dalam menjalankan dakwahnya.
Misalnya saja dalam hal menerangkan pakaian menurut Islam.
- Profil Media Dakwah
Media Dakwah adalah alat yang di
gunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada mad’u. untuk menyampaikan
ajaran islam kepada umat, dakwah dapat menggunakan berbagai wasilah. Dan Hamzah
ya’kub membagi wasilah dakwah menjadi lima macam yaitu: lisan, tulisan,
lukisan, audiovisual dan akhlak
Para responden lebih sering dan
menganggap tatap muka merupakan media efektif dalam penyampaian dakwah, dan
terlebih itu menurut mereka lebih baik. Namun tidak terlepas dari itu seorang
pelaku dakwah harus bias menguasai media dan kegunaannya dalam melakukan
dakwah. Apalagi pada masa sekarang ini dimana banyak sekali pertumbuhan media
seperti; internet, TV, Radio, Handphone, dsb.
- Pendekatan Dakwah
Saya ingin paparkan beberapa
pendekatan dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w ialah :
- Berhikmah
Pendekatan
ini adalah pengaplikasian kepada konsep hikmah dalam al-Qur’an surah al-Nahl
ayat 125.
- Pendekatan Psikologi
Psikologi adalah ilmu berhubung dengan jiwa dan
pemikiran manusia. Manakala pendekatan dakwah ialah cara bagaimana untuk
mempengaruhi jiwa dan pemikiran manusia. Oleh itu kedua-duanya merupakan dua
perkara yang tidak boleh dipisahkan. Malah penggunaan psikologi untuk
kepentingan dakwah akan menjadi daya tarikan yang lebih dalam dakwah.
- Ketegasan
Pendekatan
ini diambil kerana cara berlemah lembut tidaklah sesuai dengan semua keadaan,
kerana dalam keadaan tertentu memerlukan ketegasan.
- Melarang Secara Indirect
Tidak
dinafikan bahwa penyampaian dakwah memerlukan kepada sesuatu peryataan yang
jelas dan nyata. Namun dalam keadaan tertentu misalnya larangan, ia memerlukan
suatu tindakan yang bijak supaya dapat diterima apa yang hendak disampaikan secara
lebik efektif.
- Menjalin Hubungan yang Baik Dengan Non Muslim
Islam
telah menggariskan beberapa bentuk hubungan yang sepatutnya terjalin antara
masyarakat Islam dengan non muslim termasuklah hubungan kekeluargaan bagi
saudara baru dengan keluarga asal mereka. Dengan terjalinnya hubungan ini, suasana yang aman
dan harmoni dapat diwujudkan di Madinah. Oleh itu, Nabi s.a.w. dan orang Islam
dapat menumpukan sepenuhnya kepada aktiviti dakwah dan persiapan untuk
mengukuhkan kedudukan mereka dengan cepat bagi menghadapi ancaman-ancaman peperangan
selepas itu.
Kemudian saya ingin memaparkan dakwah masa kini
dan relevansini dengan pendekatan masa silam dari hasi surve ini. alam era
globalisasi masa kini, suatu pendekatan dakwah kontemporari perlu digarapkan selaras
dengan perubahan semasa. Tambahan pula berlakunya perubahan corak pemikiran
dalam keanekaan budaya bangsa telah mendesak kepada suatu pendekatan yang lebih
kreatif dan efektif. Pada prinsipnya, pendekatan yang dibawa oleh al-Qur’an dan
Sunnah Baginda s.a.w. masih terus relevan pada masa kini. Antaranya, tiga
pendekatan yang dikemukakan dalam al-Qur’an iaitu hikmah, mau’izah hasanah
dan mujadalah masih lagi sesuai dan sedang berlangsung sehingga hari
ini. Akan tetapi cara pelaksanaannya mungkin berbeda mengikut kesesuaian zaman
dan sasaran dakwah. Pendekatan yang bisa digunakan adalah sebagai berikut:Pendekatan
Dakwah Melalui Insitusi Pendekatan Dakwah Melalui Hiburan.
- Profil Jaringan Dakwah
Surve yang saya lakukan ternyata
menghasilkan. Kita harus memiliki karakter pembangun jaringan sehingga dengan
begitu Dakwah itu bisa Universal. Karakter Pembangun
Jaringan. Tak bisa kita pungkiri bahwa jaringan sangat memainkan peran sangat
strategis dalam pengembangan sebuah organisasi. Termasuk di dakwah ilmiy, jejaring
sangat di butuhkan untuk berbagai hal, seperti ; (1) jaringan beasiswa; (2)
jaringan ilmuwan dan teknokrat; (3) jaringan pendanaan; (4) jaringan asosiasi
keilmuan ; dan (5) jaringan jurnal dan media. Lima jaringan ini akan dapat
dimiliki oleh dakwah ilmiy, bila kadernya juga mampu memanfaatkan kekhasan dan
keunggulan dakwah ilmiy untuk kepentingan dakwah ilmiy itu sendiri.
- Profil Sosial Keagamaan
Dari hasil surve ini ternyata kaitan agama dengan masyarakat banyak
dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur
nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentang ati dan
hakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi dan
sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada pengalaman agama para tasauf.
Bukti-bukti itu sampai pada pendapat bahwa agama merupakan tempat
mencari makna hidup yang final dan ultimate. Agama yang diyakini, merupakan
sumber motivasi tindakan individu dalam hubungan sosialnya, dan kembali pada
konsep hubungan agama dengan masyarakat, di mana pengalaman keagamaan akan
terefleksikan pada tindakan sosial dan invidu dengan masyarakat yang seharusnya
tidak bersifat antagonis.
Peraturan agama dalam masyarakat penuh dengan hidup, menekankan pada
hal-hal yang normative atau menunjuk kepada hal-hal yang sebaiknya dan
seharusnya dilakukan.
Wallahu’alam bissawab….
0 komentar:
Post a Comment