Nama
: Akramul Wathan
Nim : 15.3.11.4.037
Kelas
: Bimbingan Konseling Islam / B
1. Setiap orang punya cara
penyesuain diri terhadap masalah. Sigmund Freud menyebut istilah tersebut
sebagai defand
mecanism. Jelaskan 5 jenis defend
mecanism menurut Freud dan berikan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
v Dalam
teori Sigmund Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan (defand mecanism ) antara lain:
a)
Represi.
Represi
ini merupakan proses penekanan dorongan-dorongan kealam tak sadar, karena
mengancam keamanan ego. Dapat juga diartikan sebagai proses “penguburan”
pikiran dan perasaan yang mencemaskan kea lam tak sadar. Represi merupakan
mekanisme pertahanan dasar yang terjadi ketika memori, pikiran atau perasaan
(kateksis objek = id) yang menimbulkan kecemasan ditekan keluar dari kesadaran
oleh antikateksis (ego). Orang cendrung merepres keinginan atau hasrat yang
apabila dilakukan dapat menimbulkan perasaan bersalah (quilty feeling) dan konflik yang menimbulkan rasa cemas atau
merepres memori (ingatan) yang menyakitkan.
Contoh :
seorang anak berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (makan misalkan)
tapi dengan cara mencuri karena sianak ini tidak mempunyai uang, namun
keinginan itu ditekannya sedemikian rupa karena perbuatan tersebut melanggar
norma agama.
b)
Projeksi.
Projeksi
ini merupakan pengalihan pikiran, perasaan, atau dorongan diri sendiri kepada
orang lain. Dapat juga diartikan sebagai mekanisme pengubahan kecemasan
neurotic dan moral dengan kecemasan realistic (objektif).
Contoh :
seseorang mengatakan “Ia mencitai saya” sebagai pengganti “Saya mencintai dia”.
Projeksi memungkinkan orang untuk menyatakan dorongan yang mengancamnya dengan
menyamarkannya sebagai pertahanan diri.projeksi ini bertujuan untuk mengurangi
pikiran atau perasaan yang menimbulkan kecemasan.
c)
Pembentukan
Reaksi (Reaction Formation).
Pembentukan
reaksi inimerupakan penggantian sikap dan tingkah laku dengan sikap dan tingkah
laku yang berlawanan. Mekanisme ini bertujuan untuk menyembunyikan pikiran dan
perasaan yang dapat menimbulkan kecemasan. Mekanisme ini biasanya ditandai
dengan sikap atau perilaku yang berlebihan
atau bersifat kompulsif. Biasanya penggantian perasaan itu dari negatife
ke positif, mesikpun kadang-kadang terjadi juga dari positif ke negatife.
Contoh :
“Saya benci kamu” menjadi “Saya saying kamu”. Contoh lain : seorang anak membenci ibunya, karena ia merasa di
anak tirikan.tapi dia merasa takut (cemas) untuk menggungkapkannya (berterus
terang).untuk menyembunyikan kebencian yang menimbulkan rasa cemasnya itu, dia
bersikap dan berperilaku yang sebaliknya, yaitu menaruh perhatian yang
berlebih-lebihan kepada ibunya tersebut. Dalam hal ini freud berpendapat bahwa
laki-laki yang suka mencemoohkan homoseksual merupakan ekspresi dari
perlawanannya akan dorongan-dorongan homoseksual dalam dirinya sendiri.
d)
Pemindahan
Objek (Displacement).
Pemindahan
objek ini merupakan proses pengalihan perasaan (biasanya rasa marah) dari objek
(target) asli ke objek pengganti.
Contoh :
seorang pegawai yang dimarahi atasannta dikantor, pada saat pulang dimembanting
pintu rumah dan marah-marah kepada anaknya atau seorang remaja yang dimarahi
orang tuannya kemudian dia memukul adiknya. Pegawai dan remaja diatas
pengalihan target ketidaksenangan atau kebenciannya kepada pihak lain, karena
jika menyatakan kebenciannnya kepada target yang asli akan menimbulkan
kecemasan atau rasa bersalah.
e)
Regresi.
Regresi
ini merupakan pengulangan kembali tingkah laku yang cocok bagi tahap
perkembangan atau usia sebelumnya (perilaku kekanak-kanakan). Tujuan regresi adalah
untukmemperoleh bantuan dalam menghadapi peristiwa yang traumatik.
Contoh :
setelah bertengkar dengan suaminya, seorang wanita muda pulang kerumah orang
tuannya. Disini dia menampilkan diri sebagai seorang anak yang memerlukan
perlindungan orangtuannya.
Sumber
Bacaan :
·
Prof. Dr.
Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori Kepribadian Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011).
2. Beberapa minggu lalu, di media massa
muncul kasus pemukulan anak kecil oleh nenek tirinya. Anak kecil tersebut tentu mengalami traumatis baik fisik maupun
psikis. Jelaskan trauma yang dialami oleh anak kecil tersebut dari pandangan psikoanalisis klasik
Sigmund Freud.
v
Sebelum saya menguraikan
gejala-gejala yang akan dialami oleh sianak terlebih dahulu saya akan
memaparkan pandangan Freud tentang sifat manusia. Pada dasarnya deterministic.
Menurut Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan-kekuatan
irasional, motivasi taksadar dan dorongan-dorongan biologis dan instingtual.
Insting adalah sentral dalam pendekatan Freudian. Awalnya freud menggunakan
istilah libidountuk menunjuk
pada energy seksual, tetapi kemudiania memperluasnya dan mencakup energy dari
semua insting kehidupan, yang berfungsi untuk survival individu dan bangsa manusia. Insting-insting
ini berorientasi kepada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas. Jadi libido harus dipahami
sebagai sumber motivasiyang mencakup energy seksual tetapi lebih dari itu hanya
saja. Freud mengikutkan semua tindakan yang member kesenagan dalam konsepnya tentang insting hidup (life instincts); ia melihat memperoleh kesenagan dan menghindari sakit sebagai
umumnya saran dalam kehidupan.
Freud juga membuat postulat tentang insting
kematian (death instincts), yang menjelaskan tentang dorongan agresif. Ada kalanya, melalui
tingkah lakunya, orang menunjukan keinginan untuk mati atau menyakiti dirinya
sendiri atau orang lain. Mengendalikan dorongan agresif ini merupakan tantangan
untuk bangsa manusia. Dalam pandangan Freud, baik dorongan seksual maupun
agresif merupakan detreminan yang kuat dalam menentukan mengapa orang melakukan
suatau tingkah laku tertentu (Corey, 2001).
Jadi. Menurut Psikoanalisis Freud, anak itu akan memiliki beberapa
gejala-gejala yang terkait dengan kepribadian anak tersebut, antara lain :
a)
Anak tersebut akan cendrung akan
bersikap membenci, memusuhi, keras kepada seorang perempuan terlebih orang tua
(nenek), dia akan suka menyakiti dan memukul seorang perempuan.
b)
Anggapan anak ini semakin
memperkuat bahwa sesuatu yng berbau “Tiri” entah itu ibu tiri, nenek tiri, ayah
tiri, dsb. Itu adalah orang kejam, suka menyiksa, dan memukul.
c)
Anak ini akan cendrung menjadi
penakut dan bersikap kaku.
d)
Anak ini akan cendrung menjadi
sterotif – kurang kreatif.
Sumber
Bacaan :
·
Jeanette Murad Lesmana. Dasar Dasar Konseling Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
(UI-Press), 2005
·
Prof. Dr.
Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori Kepribadian Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011).
3. Beberapa hari terakhir masyarakat
NTB di sibukkan dengan isu yang berkembang melalui sms tentang terjadinnya
penculikan. Masyarakat kemudian merasa cemas karena sms tersebut dan akhirnya
memiliki persepsi-persepsi tentang pelaku yang diisukan melalui sms. Akhirnya
terjadilan pembunuhan oleh oknum masyarakat kepada orang yang dicurigai
melakukan perbuatan yang diisukan melalui
sms. Akhirnya timbul korban nyawa, padalah dari laporan polisi tidak ada
satupun informasinya terjadinya penculikan. Tugas anda adalah menganalis
perilaku masayarakat yang sangat mudah terpancing isu berdasarkan teori-teori
yang selama ini anda kaji selama proses belajar psikologi kepribadian 1.
v
Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, mungkin kita kan melihat dari berbagai sudut pandang, seperti; sudut
ilmu Psikologi, sosial, politik dan Agama.
“Agar hati2, pesan dri
KAPOLRES MATARAM tolong sebarkan sms ini ke semua org. ini kejadian nyata dan
jgn di remehkan. Mereka mencari korban sebanyak 400 org tua,muda maupun anak2
untuk mengambil alat2 dlm anggota tubuh/organ tubuh manusia. Ciri2 org trsbt
memakai mobil avanza DH 1857, Motor satria hitam DH 1011, Motor Revo merah DH
3838, Mio merah pengendaranya bertato penuh badan. Ciri2 yg sangat menonjol
adlh tato kawat duri”.
(Dikutip
dari pesan singkat ponsel).
a)
Kacamata Ilmu Psikologi.
Ada beberapa hal yang bisa kita kutip dari penggalan pesan singkat
diatas, yang dimana dari pesan singkat tersebut mampu merubah sikap, prilaku, dan
tingkah laku manusia khususnya warga Lombok NTB.
Awal pesan tersebut
mengatasnamakan Kepolisian, yang mana warga Indonesia khususnya Warga NTB
mendengarkan kata kepolisan saja sudah percaya. Karena. Karena polisi merupakan
elemen masyarakat yang bertugas mengayomi dan melindungi masyarakat. Jadi wajar
Masyarakat mudah percaya dengan isu sms penculikan tersebut. Kemudian di pesan
itu mengatakan mereka mercari 400 orang korban. Angka 400 itu tidak sedikit
terlebih yang dia cari orang tua, muda, dan anak-anak. Yang lebih sadisnya lagi
mereka akan dibunuh kemudian akan dijual organ-organ tubuhnya. Sehingga ini
merupakan suatu ancaman dan kecemasan yang dimana didalam teori Sigmund freud
mengatakan kecemasan (Anxiety) akan timbul manakala orang tidak siap menghadapi ancaman. Kemudian
freud mengemukakan tiga jenis kecemasan; realistic anxiety yaitu respon terhadap ancaman
dari dunia luar aatu perasaan takut terhadap bahaya-bahaya yang nyata (real)
yang berada dilingkungan. Kemudian ada namanya neurotic anxiety yaitu respon terhadap letusan
yang mengancamdari dorongan id ke dalam kesadaran. Dan yang terakhir moral
axiety yaitu Respon super ego terhadap
dorongan id yang mengancam untuk memperoleh kepuasan secara “immoral”.
Kemudian di pesan
singkat tersebut di paparkan cirri-ciri dari pelaku tersebut baik dari kendaraannya maupun dari segi fisik
atau penampilannya. Yang mana dalam pesan singkat tersebut, pelaku penculikan
itu didadanya penuh denga tato penuh badan. Aggapan orang terkadang orang yang
bertato itu orang jahat, pereman, perampok dsb. Dalam hal ini saya menguraikan Tipologi
konstitusi dimana merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar aspek
jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah
bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk penampilan fisik maupun
yang tidak tampak, misalnya susunan
saraf, otak, kelenjar-kelenjar, darah, dts., menentuan ciri pribadi seseorang.
Terakhir. Sms isu
penculikan ini datang disaat warga Lombok NTB dalam keadaan aman dan tenang.
Dalam pemaparannya Abraham Maslow tentang Hirarki kebutuhan manusia mengatakan
pada poin ke 2 : Kebutuhan keamanan (safety
needs) itu pada dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan.
b)
Kacamata Sosial.
Pada saat muncul isu penculikan tersebut, yang disebarkan melalui
sebuah pesan singkat yang mengatasnamakan KAPOLRES MATARAM itu tidak ditanggapi
langsung oleh kepolisian, bahkan kepolisan hanya diam saja dan tidak
memperdulikan sms isu penculikan tersebut. Baru ketika terjadi pembunuhan oleh
massa kepada orang yang di duga terlibat isu penculikan itu, baru polisi
memberikan keterangan.
Seandainya pada saat muncul isu penculikan tersebut Polisi sudah turun
tangan atau memberikan Tanggapan melalui Pers (sosialisasi) tentang tidak
benarnya isu tersebut. Maka, pembuhan oleh massa ataupun kekacauan yang terjadi
di Lombok bisa teratasi dengan baik. Dan insyaAllah hal-hal yang tidak diinginkan
tidak akan terjadi.
c)
Kacamata Politik.
NTB kini tengah berbenah menjadi provinsi yang maju, dan bersaing.
Dibuktikannya dengan perkembangan NTB yang semakin pesat baik salah satunya dari
segi Pariwisata. Dengan hadirnya BIL (bandara internasional Lombok) membuka
peluang yang sangat besar bagi NTB untuk memajuankan daerah, sehingga provinsi
NTB bias maju dan sejahtera. Persaingan untuk memajukan daerah kini tengah
dilakukan oleh masing-masing daerah salah satunya Lombok dan Bali.
Ada suatu oknum yang melakukan
porpokasi untuk menjatuhkan nama baik Lombok sebagia daerah yang tenang
dan aman. Oknum tersebut ingin membuat Lombok sebagai daerah yang berbahaya dan
rusuh. Sehingga pariwisata yang tengah dibangun oleh NTB tersebut akan
tercoreng dan tidak aka nada yang mau mengunjunginya.
Jadi, Kesimpulan saya
Bahwa. Warga Lombok NTB, mudah terprpokasi dengan isu tersebut karena sms itu
bersifat mengancam, baik dari segi biologis maupun psikologis, sehingga untuk
mempertahankan keamanan itu, warga NTB akan berusaha semampunya, dengan caranya
sendiri mempertahankan keamana itu. Sehingga keamana itu bias stabil dan
seimbang tanpa ada gangguan lagi. Dan pada saat itu Kepolisan kurang tanggap
dengan Isu penculikan tadi. Sehingga mau tidak mau, warga lah yang harus turun
tangan menghapainya.
Sumber
Bacaan :
·
Alwisol. Psikologi Kepribadian, Malang: Penerbit Universitas
Muhammmadiyah (UMM-Press), 2008.
·
Prof. Dr.
Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori Kepribadian, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011.
·
Dr. W.A Gerungan, Dipl. Psych. Psikologi Sosial, Bandung : PT Refika Aditama, 2009.
·
Drs. Yadi
Purwanto, MM.Psi. Psikologi Kepribadian Integritas Nafsiyah dan ‘Aqliyah
Perspektif Psikologi Islam, Bandung : PT Refika Aditama, 2007.
Wallahu
‘alam bissawab….
0 komentar:
Post a Comment