ASSALAMUALAIKUM... SELAMAT DATANG DI BLOG IKRAMUL WATHAN - DAKWAH ADALAH JALAN HIDUP - SHALAT BERJAMAAH DI MASJID ITU KEREN !!! TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI

Sunday 18 November 2012

Analisis Kasus dalam Kepribadian



Nama : Akramul Wathan
Nim     : 15.3.11.4.037
Kelas : Bimbingan Konseling Islam / B

1.    Setiap orang punya cara penyesuain diri terhadap masalah. Sigmund Freud menyebut istilah tersebut sebagai defand mecanism. Jelaskan 5 jenis defend mecanism menurut Freud dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
v  Dalam teori Sigmund Freud, bentuk-bentuk mekanisme pertahanan (defand mecanism ) antara lain:
a)    Represi.
Represi ini merupakan proses penekanan dorongan-dorongan kealam tak sadar, karena mengancam keamanan ego. Dapat juga diartikan sebagai proses “penguburan” pikiran dan perasaan yang mencemaskan kea lam tak sadar. Represi merupakan mekanisme pertahanan dasar yang terjadi ketika memori, pikiran atau perasaan (kateksis objek = id) yang menimbulkan kecemasan ditekan keluar dari kesadaran oleh antikateksis (ego). Orang cendrung merepres keinginan atau hasrat yang apabila dilakukan dapat menimbulkan perasaan bersalah (quilty feeling) dan konflik yang menimbulkan rasa cemas atau merepres memori (ingatan) yang menyakitkan.
Contoh : seorang anak berkeinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (makan misalkan) tapi dengan cara mencuri karena sianak ini tidak mempunyai uang, namun keinginan itu ditekannya sedemikian rupa karena perbuatan tersebut melanggar norma agama.
b)    Projeksi.
Projeksi ini merupakan pengalihan pikiran, perasaan, atau dorongan diri sendiri kepada orang lain. Dapat juga diartikan sebagai mekanisme pengubahan kecemasan neurotic dan moral dengan kecemasan realistic (objektif).
Contoh : seseorang mengatakan “Ia mencitai saya” sebagai pengganti “Saya mencintai dia”. Projeksi memungkinkan orang untuk menyatakan dorongan yang mengancamnya dengan menyamarkannya sebagai pertahanan diri.projeksi ini bertujuan untuk mengurangi pikiran atau perasaan yang menimbulkan kecemasan.
c)    Pembentukan Reaksi (Reaction Formation).
Pembentukan reaksi inimerupakan penggantian sikap dan tingkah laku dengan sikap dan tingkah laku yang berlawanan. Mekanisme ini bertujuan untuk menyembunyikan pikiran dan perasaan yang dapat menimbulkan kecemasan. Mekanisme ini biasanya ditandai dengan sikap atau perilaku yang berlebihan  atau bersifat kompulsif. Biasanya penggantian perasaan itu dari negatife ke positif, mesikpun kadang-kadang terjadi juga dari positif ke negatife.
Contoh : “Saya benci kamu” menjadi “Saya saying kamu”. Contoh lain : seorang anak membenci ibunya, karena ia merasa di anak tirikan.tapi dia merasa takut (cemas) untuk menggungkapkannya (berterus terang).untuk menyembunyikan kebencian yang menimbulkan rasa cemasnya itu, dia bersikap dan berperilaku yang sebaliknya, yaitu menaruh perhatian yang berlebih-lebihan kepada ibunya tersebut. Dalam hal ini freud berpendapat bahwa laki-laki yang suka mencemoohkan homoseksual merupakan ekspresi dari perlawanannya akan dorongan-dorongan homoseksual dalam dirinya sendiri.


d)    Pemindahan Objek (Displacement).
Pemindahan objek ini merupakan proses pengalihan perasaan (biasanya rasa marah) dari objek (target) asli ke objek pengganti.
Contoh : seorang pegawai yang dimarahi atasannta dikantor, pada saat pulang dimembanting pintu rumah dan marah-marah kepada anaknya atau seorang remaja yang dimarahi orang tuannya kemudian dia memukul adiknya. Pegawai dan remaja diatas pengalihan target ketidaksenangan atau kebenciannya kepada pihak lain, karena jika menyatakan kebenciannnya kepada target yang asli akan menimbulkan kecemasan atau rasa bersalah.
e)    Regresi.
Regresi ini merupakan pengulangan kembali tingkah laku yang cocok bagi tahap perkembangan atau usia sebelumnya (perilaku kekanak-kanakan). Tujuan regresi adalah untukmemperoleh bantuan dalam menghadapi peristiwa yang traumatik.
Contoh : setelah bertengkar dengan suaminya, seorang wanita muda pulang kerumah orang tuannya. Disini dia menampilkan diri sebagai seorang anak yang memerlukan perlindungan orangtuannya.

Sumber Bacaan :
·         Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori Kepribadian Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011).



2.    Beberapa minggu lalu, di media massa muncul kasus pemukulan anak kecil oleh nenek tirinya. Anak kecil tersebut  tentu mengalami traumatis baik fisik maupun psikis. Jelaskan trauma yang dialami oleh anak kecil  tersebut dari pandangan psikoanalisis klasik Sigmund Freud.
v  Sebelum saya menguraikan gejala-gejala yang akan dialami oleh sianak terlebih dahulu saya akan memaparkan pandangan Freud tentang sifat manusia. Pada dasarnya deterministic. Menurut Freud, tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi taksadar dan dorongan-dorongan biologis dan instingtual. Insting adalah sentral dalam pendekatan Freudian. Awalnya freud menggunakan istilah libidountuk menunjuk pada energy seksual, tetapi kemudiania memperluasnya dan mencakup energy dari semua insting kehidupan, yang berfungsi untuk survival individu dan bangsa manusia. Insting-insting ini berorientasi kepada pertumbuhan, perkembangan dan kreativitas. Jadi libido harus dipahami sebagai sumber motivasiyang mencakup energy seksual tetapi lebih dari itu hanya saja. Freud mengikutkan semua tindakan yang member kesenagan  dalam konsepnya tentang insting hidup (life instincts); ia melihat memperoleh kesenagan dan menghindari sakit sebagai umumnya saran dalam kehidupan.
Freud juga membuat postulat tentang insting kematian (death instincts), yang menjelaskan tentang dorongan agresif. Ada kalanya, melalui tingkah lakunya, orang menunjukan keinginan untuk mati atau menyakiti dirinya sendiri atau orang lain. Mengendalikan dorongan agresif ini merupakan tantangan untuk bangsa manusia. Dalam pandangan Freud, baik dorongan seksual maupun agresif merupakan detreminan yang kuat dalam menentukan mengapa orang melakukan suatau tingkah laku tertentu (Corey, 2001).
Jadi. Menurut Psikoanalisis Freud, anak itu akan memiliki beberapa gejala-gejala yang terkait dengan kepribadian anak tersebut, antara lain :
a)    Anak tersebut akan cendrung akan bersikap membenci, memusuhi, keras kepada seorang perempuan terlebih orang tua (nenek), dia akan suka menyakiti dan memukul seorang perempuan.
b)    Anggapan anak ini semakin memperkuat bahwa sesuatu yng berbau “Tiri” entah itu ibu tiri, nenek tiri, ayah tiri, dsb. Itu adalah orang kejam, suka menyiksa, dan memukul.
c)    Anak ini akan cendrung menjadi penakut dan bersikap kaku.
d)    Anak ini akan cendrung menjadi sterotif – kurang kreatif.

Sumber Bacaan :
·         Jeanette Murad Lesmana. Dasar Dasar Konseling Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2005
·         Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori Kepribadian Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011).


3.    Beberapa hari terakhir masyarakat NTB di sibukkan dengan isu yang berkembang melalui sms tentang terjadinnya penculikan. Masyarakat kemudian merasa cemas karena sms tersebut dan akhirnya memiliki persepsi-persepsi tentang pelaku yang diisukan melalui sms. Akhirnya terjadilan pembunuhan oleh oknum masyarakat kepada orang yang dicurigai melakukan perbuatan yang diisukan melalui  sms. Akhirnya timbul korban nyawa, padalah dari laporan polisi tidak ada satupun informasinya terjadinya penculikan. Tugas anda adalah menganalis perilaku masayarakat yang sangat mudah terpancing isu berdasarkan teori-teori yang selama ini anda kaji selama proses belajar psikologi kepribadian 1.

v  Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin kita kan melihat dari berbagai sudut pandang, seperti; sudut ilmu Psikologi, sosial, politik dan Agama.
“Agar hati2, pesan dri KAPOLRES MATARAM tolong sebarkan sms ini ke semua org. ini kejadian nyata dan jgn di remehkan. Mereka mencari korban sebanyak 400 org tua,muda maupun anak2 untuk mengambil alat2 dlm anggota tubuh/organ tubuh manusia. Ciri2 org trsbt memakai mobil avanza DH 1857, Motor satria hitam DH 1011, Motor Revo merah DH 3838, Mio merah pengendaranya bertato penuh badan. Ciri2 yg sangat menonjol adlh tato kawat duri”.
(Dikutip dari pesan singkat ponsel).
a)    Kacamata Ilmu Psikologi.
Ada beberapa hal yang bisa kita kutip dari penggalan pesan singkat diatas, yang dimana dari pesan singkat tersebut mampu merubah sikap, prilaku, dan tingkah laku manusia khususnya warga Lombok NTB.
Awal pesan tersebut mengatasnamakan Kepolisian, yang mana warga Indonesia khususnya Warga NTB mendengarkan kata kepolisan saja sudah percaya. Karena. Karena polisi merupakan elemen masyarakat yang bertugas mengayomi dan melindungi masyarakat. Jadi wajar Masyarakat mudah percaya dengan isu sms penculikan tersebut. Kemudian di pesan itu mengatakan mereka mercari 400 orang korban. Angka 400 itu tidak sedikit terlebih yang dia cari orang tua, muda, dan anak-anak. Yang lebih sadisnya lagi mereka akan dibunuh kemudian akan dijual organ-organ tubuhnya. Sehingga ini merupakan suatu ancaman dan kecemasan yang dimana didalam teori Sigmund freud mengatakan kecemasan (Anxiety) akan timbul manakala orang tidak siap menghadapi ancaman. Kemudian freud mengemukakan tiga jenis kecemasan; realistic anxiety yaitu respon terhadap ancaman dari dunia luar aatu perasaan takut terhadap bahaya-bahaya yang nyata (real) yang berada dilingkungan. Kemudian ada namanya neurotic anxiety yaitu respon terhadap letusan yang mengancamdari dorongan id ke dalam kesadaran. Dan yang terakhir moral axiety yaitu Respon super ego terhadap dorongan id yang mengancam untuk memperoleh kepuasan secara “immoral”.
Kemudian di pesan singkat tersebut di paparkan cirri-ciri dari pelaku tersebut baik dari kendaraannya maupun dari segi fisik atau penampilannya. Yang mana dalam pesan singkat tersebut, pelaku penculikan itu didadanya penuh denga tato penuh badan. Aggapan orang terkadang orang yang bertato itu orang jahat, pereman, perampok dsb. Dalam hal ini saya menguraikan Tipologi konstitusi dimana merupakan tipologi yang dikembangkan atas dasar aspek jasmaniah. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh tipologi konstitusi adalah bahwa keadaan tubuh, baik yang tampak berupa bentuk penampilan fisik maupun yang tidak tampak, misalnya susunan saraf, otak, kelenjar-kelenjar, darah, dts., menentuan ciri pribadi seseorang.
Terakhir. Sms isu penculikan ini datang disaat warga Lombok NTB dalam keadaan aman dan tenang. Dalam pemaparannya Abraham Maslow tentang Hirarki kebutuhan manusia mengatakan pada poin ke 2 : Kebutuhan keamanan (safety needs) itu pada dasarnya adalah kebutuhan mempertahankan kehidupan.
b)    Kacamata Sosial.
Pada saat muncul isu penculikan tersebut, yang disebarkan melalui sebuah pesan singkat yang mengatasnamakan KAPOLRES MATARAM itu tidak ditanggapi langsung oleh kepolisian, bahkan kepolisan hanya diam saja dan tidak memperdulikan sms isu penculikan tersebut. Baru ketika terjadi pembunuhan oleh massa kepada orang yang di duga terlibat isu penculikan itu, baru polisi memberikan keterangan.
Seandainya pada saat muncul isu penculikan tersebut Polisi sudah turun tangan atau memberikan Tanggapan melalui Pers (sosialisasi) tentang tidak benarnya isu tersebut. Maka, pembuhan oleh massa ataupun kekacauan yang terjadi di Lombok bisa teratasi dengan baik. Dan insyaAllah hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi.
c)    Kacamata Politik.
NTB kini tengah berbenah menjadi provinsi yang maju, dan bersaing. Dibuktikannya dengan perkembangan NTB yang semakin pesat baik salah satunya dari segi Pariwisata. Dengan hadirnya BIL (bandara internasional Lombok) membuka peluang yang sangat besar bagi NTB untuk memajuankan daerah, sehingga provinsi NTB bias maju dan sejahtera. Persaingan untuk memajukan daerah kini tengah dilakukan oleh masing-masing daerah salah satunya Lombok dan Bali.
Ada suatu oknum yang melakukan  porpokasi untuk menjatuhkan nama baik Lombok sebagia daerah yang tenang dan aman. Oknum tersebut ingin membuat Lombok sebagai daerah yang berbahaya dan rusuh. Sehingga pariwisata yang tengah dibangun oleh NTB tersebut akan tercoreng dan tidak aka nada yang mau mengunjunginya.
Jadi, Kesimpulan saya Bahwa. Warga Lombok NTB, mudah terprpokasi dengan isu tersebut karena sms itu bersifat mengancam, baik dari segi biologis maupun psikologis, sehingga untuk mempertahankan keamanan itu, warga NTB akan berusaha semampunya, dengan caranya sendiri mempertahankan keamana itu. Sehingga keamana itu bias stabil dan seimbang tanpa ada gangguan lagi. Dan pada saat itu Kepolisan kurang tanggap dengan Isu penculikan tadi. Sehingga mau tidak mau, warga lah yang harus turun tangan menghapainya.

Sumber Bacaan :
·         Alwisol. Psikologi Kepribadian, Malang: Penerbit Universitas Muhammmadiyah (UMM-Press), 2008.
·         Prof. Dr. Syamsu Yusuf LN, M.Pd. dan Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd. Teori Kepribadian,  Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011.
·         Dr. W.A Gerungan, Dipl. Psych. Psikologi Sosial,  Bandung : PT Refika Aditama, 2009.
·         Drs. Yadi Purwanto, MM.Psi. Psikologi Kepribadian Integritas Nafsiyah dan ‘Aqliyah Perspektif Psikologi Islam, Bandung : PT Refika Aditama, 2007.


Wallahu ‘alam bissawab….


0 komentar:

Post a Comment

Tafakkur

Search results

TERIMAKASIH TELAH MENGUNJUNGI BLOG KAMI - INGAT!!! SHALAT DI MASJID ITU KEREN - SEMOGA BERMANFAAT !!!